Senin, 23 Maret 2009

Batu demi Batu

ada dinding yang tak terlihat,
jauh di dalam diriku
menghalangi dari segala sudut
menjadi tempat emosi bersembunyi
kau tak bisa masuk
aku pun tak bisa keluar
mengapa begitu ?
kau bertanya-tanya

dinding tak terlihat ini
bersumber dari rasa tak yakin
tiap kali hatiku yang rapuh terluka
guratan-guratannya bertambah parah
maka batu demi batu
ku bangun dinding ini
dinding tebal yang tak bakal runtuh

ku harap kau mengerti
bukan kau penyebab semua ini
teruslah mencoba menembus dindingku
ingin sekali aku menunjukkan dindingku
dan cintamu akan sangat berarti

sedikit demi sedikit
runtuhkan dindingku
hingga batu-batunya jatuh satu per satu

aku tau ini perlu waktu
sebab tak pernah mudah melepaskan
kepedihan dan kegagalan masa lalu
yang lama terpendam dari tahun-tahun penuh luka
aku takut
membiarkanmu masuk
sebab ku tau aku akan kembali terluka

susah payah kucoba meruntuhkan dindingku
tapi sepertinya tak ada guna
sebab telah kususun batu demi batu
tanpa sedikit pun celah diantaranya
satu-satunya cara meruntuhkan
adalah dengan ketidaksempurnaan

telah kucoba membangun
dinding yang sempurna, namun masih ada
beberapa cacat kecil,yang bisa menjadi kunci
untuk menembus dinding ini
tolong aku, gunakan setiap cacat kecil itu
untuk membuat celah
untuk meruntuhkan satu batu saja

seperti halnya batu demi batu
ditumpuk satu persatu dengan setiap luka dan kepedihan
batu demi batu pula dinding ini akan runtuh
saat cinta menggantikan rasa sakit
ku harap kaulah yang bisa menemukan cacat itu
apa pun bentuknya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar